Jaman sekarang begitu hebat. Hebat karena dunia sudah terbalik, tepatnya jungkir balik. Tak tahu kapan dunia jungkir balik ini dimulai. Semuanya berjalan seiring zaman yang semakin berubah ke arah kebebasan yang semakin terikat dengan peraturan tak jelas.
Kata emakku, anak zaman sekarang hebat. Hebat karena semuanya serba enak, praktis. Tak perlu susah-susah menumbuk padi terlebih dahulu untuk makan. Tak perlu kesulitan mencari lentera untuk bisa membaca. Semua teknologi sudah ditemukan, anak-anak tinggal memiliki niat saja untuk bisa segalanya.
Rupanya anak-anak hebat yang dikatakan emakku itu hanya sindiran. Kehebatan teknologi telah menjadikan anak-anak bangsa menjadi hebat, seperti raja dan ratu. Ini berarti, asal punya uang, asal punya kekuasaan, semuanya bisa diraih dengan sekejap. Asal ada uang, asal bapak senang. Anak-anak sebagai Raja dan Ratu ini juga sindiran, Raja dan Ratu kemalasan maksudnya.
Emakku, sebagai orang tua zaman dulu, tidak menolak adanya teknologi. Aku pun setuju karena teknologi tercipta berkat kecerdasan dan penemuan anak-anak abad modern. Namun demikian, aku dan emakku kecewa dengan anak-anak yang hanya menyalagunakan teknologi untuk hal yang tak berguna. Bagaimana tidak, tiap menit buka FB, tiap detik Up-date status gak jelas, tiap jam berfose di kamera 360. Waduh, mau jadi apa anak-anak sekarang ini?
Menggunakan teknologi untuk hiburan memang tidak ada salahnya. Yang salah adalah sikap mereka yang berlebihan dalam menggunakan teknologi. Kebanyakan anak bangsa hanya berperan sebagai konsumer saja, tanpa berfikir bagaimana jadi produsen. Ciri consumer memang bisa disebut sebagai ciri orang kaya, tapi buat apa kaya jika miskin ilmu?
Disadari atau tidak, teknologi modern telah memperbudak kita. Tapi terlalu naïf jika saya mengatakan bahwa saya bukan penikmat teknologi modern. Namun demikian, perlu dibedakan antara “penyalagunaan” dan “pemanfaatan”. Saya yakin hampir semua orang di dunia ini adalah penikmat teknologi modern. Namun tuduhan semua orang sebagai penikmat teknologi modern tersebut ada kategori orang yang termasuk “Penyalahguna” dan “Pengguna untuk manfaat”. Istilah “Penyalaguna” mungkin saya tunjukan kepada mereka yang berlebihan dan menggunakan teknologi untuk hal-hal yang kurang penting. Sedangkan istilah “Pengguna untuk manfaat” ditunjukan kepada orang yang hanya menggunakan teknologi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Tapi, apapun sebutan dan pendapat orang tentang “penggunaan teknologi” ini, saya hanya menyarankan supaya kita “menjungkir-balikan kembali” zaman ke arah yang lebih baik.
Wina Sumiati 
Disadari atau tidak, saya sebagai orang tua turut menyumbang anak saya agar menjadi raja dan ratu 😦 …
iya pa, tapi yang penting bagaimana kemajuan teknologi bisa digunakan dg semestinya oleh anak2..
soalnya tidak adil juga jika kita membiarkan anak2 tidak mengenal kemajuan zaman…
Jaman sekarang memang di satu sisi lebih enak dari jaman dulu, karena teknologi dan sarana prasarana sudah lebih lengkap tersedia…
Namun di sisi lain, jaman dulu masih lebih ngenakin dibanding jaman sekarang. Dulu mau SD, anak gak perlu dites, gak perlu udah bisa baca, gak perlu udah bisa ini dan itu. sekarang masuk SD aja persaingannya minta ampun…itu belum dengan persaingan setelah masuk ke dunia pendidikan selanjutnya. Lapangan pekerjaan juga sudah lebih sulit dicari dibanding yang dulu. Belum lagi tantangan-tantangan eksternal, seperti pergaulan dan dampak buruk teknologi. Jadi anak sekarang sebenarnya bebannya lebih besar ketimbang anak jaman dahulu…
teknologi bagaikan dua sisi mata uang punya kelebihan dan efek negatif juga
iya he.. termasuk ke dalam keduanya tergantung kita yang menentukan
anak jaman yang berbeda melahirkan tradisi yang berbeda, untuk sekarang rasanya sangat cepat perubahan menuju perbedaan itu, hal ini menjaga tantangan yang tidak ringan bagi para orang tua
Iya pa.. maka’y orang tua juga harus mengenal kemajuan zaman.. stidak’y mengenal teknologi.. jgn gaptek2 amat.. supaya bsa mengarahkan dan memantau anak2’y.. hehe
Jungkir balik banget: kalau teknologi yg seharusnya bikin mudah hidup kita, eh malah membuat hidup menjadi kacau. Atau yg seharusnya membuat kita jadi lebih produktif, eh malah bikin males-malesan….
Setuju.. kbnyakan kita lbih terkena dampak buruk’y..
Daripada positif’y… hehe
Dunia manusia pun skrang jd berpindah k dunia maya… wah wah
mmmhhh… mantuk mantuk
lama ga buka FB. ga hoby share poto without a story inside…..
*mikir, aku menikmat tekno ato apa yak?
salam kenal nih, keep contact yah by visit2.
Hehe.. kalo saya termasuk org yg gemar update… meski gk trlalu sering jga… hehe
Y salam knal y